Bendung Gerak Telake Solusi Jawab Kebutuhan Air di Paser dan PPU

ADARA TIMUR – Bendungan menjadi sandaran bagi para petani, industri, perumahan hingga masyarakat umum. Bendungan sebuah kebutuhan di setiap daerah.
Bendungan menyimpan air hujan dan sungai untuk digunakan di berbagai sektor, seperti pertanian, industri, perumahan, dan konsumsi umum. Dengan mengendalikan aliran air, bendungan membantu dalam memastikan pasokan air yang stabil dan teratur.
Saat ini. Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara tengah menghadapi tantangan serius dalam pemenuhan kebutuhan air bersih. Tanpa sungai besar sebagai sumber air alami, masyarakat PPU hanya mengandalkan air hujan dan sumur dalam yang kian menipis. Bendung gerak sungai Telake menjadi secercah harapan bagi dua Kabupaten terkhusus wilayah PPU. Hal senada juga dialami Kabupaten Paser. Dua kabupaten yang bersebelahan atau berbatasan ini diharapkan mampu menjawab persoalan air di sekitarnya.
Salah sau solusinya adalah Bendungan Gerak Telake yang sempat akan dibangun namun tertunda. Ketua Komisi II DPRD PPU Wakidi, menegaskan bahwa Bendung Gerak Telake harus tetap menjadi prioritas utama, baik di tingkat Kabupaten maupun nasional.
PPU yang dikenal sebagai salah satu wilayah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN), mengalami pertumbuhan penduduk yang pesat. Hal ini berdampak pada peningkatan kebutuhan air bersih yang signifikan.
“Saat ini masyarakat PPU masih mengandalkan air hujan dan sumur dalam untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun, kedua sumber ini tidak dapat diandalkan secara berkelanjutan, terutama saat musim kemarau. Bendung gerak sungai Telake diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang bagi krisis air bersih di PPU. Proyek ini akan menyediakan pasokan air yang stabil dan berkelanjutan, tidak hanya untuk kebutuhan rumah tangga, tetapi juga untuk sektor pertanian dan industri,” ungkap Wakidi Kamis (25/07/2024).
Sementara itu Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik mengungkapkan Bendungan Telake dan Bendungan Lambakan merupakan dua proyek yang tertunda, padahal urgensinya sangat penting. Selain mampu menanggulangi banjir juga mampu memenuhi kebutuhan air bersih di dua Kabupaten. Yakni, Paser dan PPU. Terlebih lagi dengan kehadiran IKN di Kalimantan Timur.
“Tentu nantinya akan mendongkrak aktivitas pertumbuhan penduduk perekonomian di Paser dan PPU terutama berkaitan dengan kebutuhan pangan. Untuk itu perlu bagi masyatakat Kaltim untuk mempersiapkan kebutuhan pangan di IKN,” ujarnya belum lama ini.
Sampai saat ini kebutuhan pasokan pangan Kaltim masih bergantung dari luar provinsi. Karena kaltim belum bisa menjadi swasembada pangan, karena kebutuhan air masih minim untuk irigasi pertanian, sejak dulu sudah persiapkan solusi buntuk permaslahan kebutuhan air. Dua bendungan ini mampu memnuhi kebutuhan 21.000 lebih hektar lahan pertanian. Bisa dihitung berapa banyak pangan yang bisa dihasilkan. Ini juga sejalan dengan arahan presiden terkait ketahanan pangan.
“Kami sadar bahwa masyarakat ingin bertahan hidup, karena lahan pertanian tudak berjalan baik, maka masyarakatvlebih memilih menanam sawit, maka dari itu, sekarang menjadi tugas pemerintah untuk mencari sumber-sumber air bersih dengan berbagai rekayasa agar bisa dimanfaatkan untuk pertanian masyarakat”, pungkasnya.
“Kami harapkan Bupati PPU dan Bupati Paser dan Dinas PU Provinsi bisa segera berkolaborasi, kami paham hal tersebut tidak mudah, tapi bisa menjadi pertimbangan antara manfaat dan mudhorotnya,” tutur Akmal
“kita tidak lagi bicara ketahanan pangan daerah, namun ketahanan pangan di IKN. Hal ini harus direncanakan jauh hari, kalau tidak maka akan terlambat. Jangan sampai IKN sudah selesai, tapi masyarakat Kaltim tidak siap, maka dari itu sejak dini harus dipersiapkan,” tambah Akmal