Antisipasi Karhutla, PPU Gelar Rakoor Lintas Sektoral
ADARA TIMUR – Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Ahmad Usman menghadiri rapat koordinasi lintas sektoral pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) secara digital (ASAP Digital) di wilayah PPU. Acara ini diselenggarakan oleh Polres PPU juga dihadiri oleh Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra, Sodikin, Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) terkait, serta perusahaan-perusahaan di wilayah PPU, Selasa (31/05/2022).
Seperti diketahui, Aplikasi Sistem Analisa Pengendalian (ASAP) Karhutla Digital Nasional, merupakan aplikasi yang digunakan untuk deteksi dini kebakaran hutan melalui closed circuit television (CCTV) yang memiliki sensor thermal/panas. CCTV ini dapat menjangkau sejauh 8 kilometer dengan daya tangkap putaran sebesar 360 derajat. Deteksi dini ini penting untuk dilakukan guna mencegah kebakaran menjadi lebih luas dan tidak terkendali.
Dalam penjelasannya, Asisten II tersebut mengatakan bahwa situasi karhutla pada tahun 2019 membakar sekitar 1,6 juta hektar dalam skala nasional dan membawa kerugian sebesar Rp. 72 triliun. Di sisi lain, PPU saat ini tengah menjadi perhatian sebagai wilayah Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang mana penanganan kebakaran hutan merupakan salah satu program besar Presiden Jokowi.
Oleh karenanya, ia juga mendorong peserta rapat koordinasi ini untuk dapat bersama-sama mendukung program tersebut. Karena dampak karhutla sangat luar biasa terlebih di Kabupaten PPU ini.
“Kebakaran merusak ekosistem. Kalau sudah terbakar, flora dan fauna di situ habis semuanya. Dampak selanjutnya, jika melebar meluas, berpengaruh pada ancaman kesehatan bagi kita. Asap menimbulkan ancaman kesehatan yang luar biasa sekali. Dampak selanjutnya adalah, yang ketiga, kekeringan bahkan banjir. Ada hujan tidak ada lagi resapan air otomatis air hujan langsung menjadi banjir. Kalau sudah terbakar habis semua otomatis kering jadinya. Itu ancaman luar biasa,” ungkap Ahmad Usman.
Di samping itu juga, lanjut Ahmad Usman, tidak hanya aspek lingkungan yang terdampak dalam karhutla, tetapi juga ekonomi. Seperti hutan tanaman industri yang siap panen sekian hektar bisa habis dalam waktu singkat.
“Besarnya dampak yang ditimbulkan mengharuskan adanya upaya pencegahan dan penanganan sistemik tentang kebakaran hutan,” tutupnya
Sementara itu, Kapolres PPU AKBP Hendrik Hermawan, S.I.K., menambahkan bahwa dengan adanya CCTV ini, selain membantu deteksi dini karhutla, alat ini juga dapat membantu dalam pengungkapan tindak pidana terkait karhutla.
“Dalam pengamanan dibantu dengan CCTV sangat membantu. Apalagi dalam membantu tugas tindak pidana,” terangnya.
Ia juga menjelaskan, kegiatan sosialisasi semacam ini sudah dilakukan sejak 2021. Pihak kepolisian hanya menegaskan kembali mengenai program ini agar program pemerintah dapat terwujud. Harapannya terjadi perjanjian kerja sama antara perusahaan yang wilayahnya rawan terjadi karhutla di PPU dengan PT. Telkom Indonesia selaku penyedia layanan ASAP Digital Nasional.
“Harapan besar ada perwakilan teman-teman dari HTI (Hutan Tanaman Industri) atau perkebunan kelapa sawit, ada ikut andil dalam mensukseskan program karhutla ini,” pungkasnya.(advertorial)