Jokowi: Lockdown Itu Apa Sih?
Jokowi menegaskan hingga saat ini semua kepala daerah dalam satu arah yang sama dengan pemerintah pusat untuk penanganan korona.
Ia tidak melihat ada pemimpin daerah daei gubernur, bupati, maupun wali kota, yang punya kebijakan sendiri dalam mencegah penyebaran Covid-19.
Terkait sejumlah daerah yang berinisiatif melakukan pembatasan sosial dan lalu lintas secara mandiri, ia memandang hal itu wajar. Tapi kebijakan yang dibuat tidak boleh dalam bentuk keputusan besar seperti karantina wilayah.
“Jadi tidak dalam bentuk keputusan besar, misalnya karantina wilayah dalam cakupan besar atau yang sering dipakai lockdown.”
“Lockdown itu apa sih? Karena pemahamannya harus sama,” kata Jokowi, dilansir Republika Online, Rabu 1 April 2020.
Ia menjelaskan istilah lockdown dipakai apabila semua warga benar-benar tidak boleh keluar rumah.
Kebijakan itu juga otomatis membuat seluruh layanan transportasi seperti bus, kereta api, dan pesawat berhenti.
“Nah, ini yang kita tidak ambil jalan yang itu. Kita tetap aktivitas ekonomi ada, tetapi semua masyarakat harus menjaga jarak. Jaga jarak aman yang paling penting kita sampaikan sejak awal, social physicial distancing, itu terpenting,” katanya.
Ia juga menegaskan pemerintah tetap tunduk terhadap undang-undang dalam mengambil kebijakan pembatasan sosial berskala besar.
“Kalau ada UU tentang kekarantinaan kesehatan, ya itu yang dipakai. Jangan membuat acara sendiri-sendiri sehingga tidak dalam pemerintahan tidak dalam satu garis visi yang sama,” katanya. (timur)