Mudyat-Win Janji Silaturahmi Selesaikan Permasalahan Air Bersih
ADARA TIMUR – Pasangan calon bupati dan wakil bupati Penajam Paser Utara Mudyat Noor dan Abdul Waris Muin terus menggelar sosialisasi tatap muka bersama warga.
Kali ini, paslon yang akrab disapa Mudyat-Win ini bertatap muka dengan warga pesisir di tiga kelurahan. Yakni Kelurahan Jenebora, Gersik, dan Pantai Lango, yang masih dalam lingkup administrasi Kecamatan Penajam, PPU.
Penasihat Barisan Relawan Mudyat Risa Fahrizal mengatakan, kehadiran paslon yang populer dengan sebutan Mudyat-Win tersebut, mendapat sambutan hangat dari masyarakat setempat.
“Kami ada kegiatan silaturahmi di Jenebora, Gersik, dan Pantai Lango. Intinya Mudyat-Win menjalin silaturahmi dengan masyarakat,” ujarnya
Ditambahkan, pertemuan dengan tokoh masyarakat dari tiga kelurahan tersebut berlangsung penuh keakraban. Masyarakat juga lebih terbuka menyampaikan keluh kesahnya, mengenai persoalan aktual yang dihadapi warga. “Mudyat-Win juga menyampaikan tujuannya untuk mengikuti kontestasi Pilkada PPU,” ucap pria yang akrab disapa Itank itu.
Tidak hanya itu, Mudyat Noor mendengarkan semua aspirasi warga, baik dari Jenebora, Gersik maupun aspirasi warga Pantai Lango. “Ada dua hal penting yang kami dapatkan dari Jenebora, Gersik, dan Pantai Lango. Pertama terkait persoalan bank tanah. Kedua terkait persoalan ketersediaan air bersih,” bebernya.
Dalam acara itu, Mudyat Noor telah menyatakan dukungannya kepada warga setempat untuk memperjuangkan apa yang menjadi hak warga.
Menurutnya, bank tanah merupakan kebijakan nasional demi memuluskan proses pemindahan Ibu Kota Nusantara (IKN). “Bagi Bang Mudyat, prinsipnya adalah jangan sampai pemindahan IKN menyusahkan masyarakat,” tegasnya.
Mudyat merumuskan beberapa langkah yang akan ditempuh untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat terkait kepemilikan lahan yang terdampak dari pembangunan IKN.
“Kalau diberi amanah, maka Bang Mudyat akan mencoba berkomunikasi terkait hak-hak masyarakat. Baik itu secara legal formal supaya masyarakat benar-benar mendapatkan apa yang menjadi haknya,” urainya.
Selain itu, Mudyat juga merespons minimnya akses ketersediaan air bersih di tiga kelurahan tersebut. Untuk menyediakan itu, perlu membangun terlebih dulu infrastrukturnya. Termasuk kemungkinan bekerja sama dengan Pemprov Kaltim maupun pemerintah pusat. “Bang Mudyat siap berkontrak politik dengan masyarakat setempat untuk Pilkada PPU 2024. Minimal kita akan berupaya membuka akses jalur air bersih ke sana,” ungkapnya.
Ia berharap, langkah Mudyat-Waris dalam setiap kesempatan silaturahmi dengan seluruh warga Benuo Taka –julukan PPU, menjadi langkah nyata mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran warga PPU. (rep/tya)