Berita TerkiniHeadline

Sepanjang 9 Bulan terakhir, Harga Minyak Dunia Kembali Menguat

ADARA TIMUR – Kabar menarik, sepanjang sebilan bulan terakhir, harga minyak naik pada penutupan perdagangan Kamis (Jumat pagi waktu Jakarta), dan menyentuh level tertinggi.

Kenaikan harga minyak ini didorong oleh optimisme pelaku pasar akan kesepakatan paket stimulus fiskal Amerika Serikat (AS).

Selain itu, permintaan minyak di Asia juga mulai menguat. Permintaan akan pemurnian di kilang China dan India memecahkan rekor sehingga memberikan kekuatan lanjutan ke harga minyak.

Sedangkan parlemen AS mendekati kesepakatan tentang paket pengeluaran bantuan virus Corona senilai USD 900 miliar pada Rabu kemarin.

Dengan adanya paket stimulus ini memberikan tekanan ke dolar AS sehingga menyentuh level terendah dalam 2 tahun terhadap rival utama pada hari Kamis yang juga membantu minyak karena harga minyak mentah dalam dolar AS menjadi lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang lain.

Mengutip CNBC, Jumat (18/12/2020), harga minyak mentah berjangka Brent naik 34 sen menjadi USD 51,42 per barel dan menyentuh sesi tertinggi di USD 51,90 per barel.

Sedangkan harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS naik 45 sen menjadi USD 48,27 per barel, dengan sesi tertinggi di USD 48,59 per barel.

Kedua benchmark harga minyak ini mencapai level tertinggi sejak awal Maret.

“Asia tengah berada dalam kurva mode pemulihan dari virus Corona,” kata analis senior Price Futures Chicago, Phil Flynn.

“Melihat apa yang terjadi di Asia meningkatkan ekspektasi bahwa di Tahun Baru akan terlihat peningkatan yang cepat dalam permintaan minyak mentah, saat vaksin diluncurkan di AS,” tambah dia.

Amerika Serikat pada Kamis juga memperluas kampanye untuk memberikan suntikan vaksin COVID-19.

“Tampaknya ini menjadi musim perayaan yang jauh lebih baik daripada yang bisa diharapkan oleh kebanyakan pelaku pasar. Tapi apakah harga minyak bisa tetap tinggi dan mempertahankan kenaikan ini masih dipertanyakan karena masih ada beberapa negara lockdown, ”kata analis Rystad Energy, Bjornar Tonhaugen.

Selengkapnya

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button