Berita TerkiniHeadlineKALTIM

Beli Minyak Goreng harus Pakai NPWP

ADARA TIMUR – Minyak goreng langka masih terus dirasakan masyarakat di negeri ini, tak terkecuali di Kabupaten Paser

Dari pantauan media ini, minyak goreng di sejumlah toko nyaris kosong Induk Penyembolum Senaken, Kecamatan Tanah Grogot.

“Haduh mas, sekarang lagi langka minyak gorengnya, suami saya sudah order jauh-jauh hari namun sampai distributor tidak kebagian, karena barangnya sudah habis,” ujar pedagang kelontongan, Khatimah, Senin (07/03/2022).

Ditambahkan, pedagang yang ingin kulakan minyak goreng ke distributor harus menunjukkan kartu Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan jumlahnya terbatas alias dijatah seyiap pedagang kelontongan.

“Syaratnya harus menunjukan NPWP, kalau itu tidak ada, yah pedagang tidak dapat jatah minyak goreng, pokoknya ngeri sekarang kayak ngurus tanah,” tuturnya

Stok minyak goreng yang dimiliki para pedagang kata Khatimah, sangatlah minim dan dijual ke konsumen dengan harga Rp 41 ribu untuk kemasan 2 liter. Sementara untuk kemasan 1 liter dipastikan habis total.

“Minimal kita jual Rp 41 ribu kemasan 2 liter yang merek Madina itupun stoknya sedikit, kalau kemasan 1 liter tidak ada sama sekali, jadi minyak goreng ini langka sekarang,” tambahnya.

Hal senada juga dikatakan Nurul, pedagang kelontongan lainnya, kelangkaan minyak goreng di Paser sudah terjadi sejak 1 bulan terakhir sejak pemerintah memberlakukan harga minyak goreng kemasan di angka 14.000 kemasan 1 liter.

“Sudah 1 bulan langkanya, itupun kalau ada stok, distributor mengharuskan kita untuk menggandeng dengan barang dagangan lain. Seperti beli gula 1 karung maupun santan, setelah itu kita baru dapat jatah minyak goreng 1 dus,” jelasnya.

Apabila persyaratan itu tidak dipenuhi, kata Nurul maka para pedagang tidak akan mendapatkan jatah minyak goreng. Untuk harga minyak goreng, rata-rata pedagang harus mengeluarkan biaya Rp 230.000 per kardus yang di dalamnya berisi 6 kemasan ukuran 2 liter.

“Kadang kalau kita ambil barang di distributor karena murah kalau ke yang lain mahal sudah kenanya, karena harganya sudah dinaikkan,” ujarnya.

Sementara itu pedagang lainnya, Kiki juga mengeluhkan kelangkaan yang terjadi saat ini, berimbas pada melonjaknya harga minyak goreng yang tidak sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk dijual ke konsumen.

“Kalau harganya itu, untuk merek Madina kita jual ke konsumen Rp 22.000 kemasan 1 liter, Rp 45.000 kemasan 2 liter, Bimoli setengah liter Rp 12.000,” katanya.

 

Report : Septian

Editor : Miftahul

Selengkapnya

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button