Gejolak Pilkada? Budi Satrio Ambil Alih Ketua Gerindra Kaltim
ADARA TIMUR – Peta politik jelang Pilkada serentak 2024 di Kalimantan Timur terus menggeliat. Salah satunya, kabar yang mengejutkan yakni Ketua DPD Partai Gerindra Kaltim, Andi Harun harus rela melepas jabatannya. Walikota Samarinda tersebut diganti oleh Budi Satrio Djiwandono, yang saat ini menjabat Anggota DPR RI.
Dengan begitu, seluruh komando Partai Gerindra Kaltim di bawah kendali Budi Djiwandono. Kabar tersebut beredar saat foto Budi didampingi Sekretaris Gerindra Kaltim Seno Aji dan Prabowo Subianto sambil memegang map yang disinyalir surat keputusan (SK) pengangkatan dirinya.
“Konsolidasi partai akan segera dilakukan untuk menyelesaikan calon-calon kepala daerah kabupaten kota se Kaltim, serta penyusunan alat kelengkapan dewan,” ucap Seno Aji perihal pergantian tersebut Senin (15/7/2024).
Pertarungan pilkada serentak di Kaltim kali ini memang sangat menarik. Baik Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim, maupun pemilihan calon bupati atau wakil bupati serta walikota dan wakil walikota di Kaltim sangat dinamis.
Di Pilgub, Bakal Calon Gubernur Kaltim yakni Rudi Mas`ud sangat gencar memburu partai untuk mengusungnya dalam kontestasi kali ini. Tak tanggung-tanggung seluruh partai yang memiliki kursi di DPRD Kaltim nyaris diborongnya, tersisa PDIP 9 kursi, Demokrat 2 kursi dan PPP 3 kursi. Sedangkan untuk mendapat tiket maju pilgub harus memiliki minimal 11 kursi dari 55 kursi yang ada di DPRD Kaltim. Jika Rudi yang kabarnya akan berduet dengan Seno Aji (Sekretaris Gerindra Kaltim) berhasil menggaet PDIP atau PPP dan Demokrat maka pilgub Kaltim kemungkinan akan diikuti calon tunggal berhadapan dengan kotak kosong.
Sementara bakal calon gubernur lainnya yang juga mantan petahana Isran Noor masih terus memburu rekomendasi partai. Partai yang saat ini diliriknya adalah PDIP, PPP dan Demokrat. Jika Isran berhasil mendapatkan rekom PDIP dan PPP atau Demokrat maka kotak kosong tidak akan terjadi.
Isran yang rencananya kembali akan berduet dengan Hadi Mulyadi harus berjibaku karena pilgub Kaltim 2024 kali ini berbeda dengan pilgub 2018 lalu. Sementara bakal calon gubernur lainnya yakni Mahyudin belakangan tak terlihat dalam memburu rekom partai. Namun tak situasi politik jelang pendaftaraan pada 27 Agustus 2024 mendatang, masih terbilang dinamis.
Ketua KPU Kaltim, Fahmi Idris mengatakan, pendaftaran calon gubernur dan wakil gubernur akan digelar pada 27-29 Agustus 2024.
“Kalau sesuai Peraturan KPU Nomor 2 tahun 2024, pendaftaran calon kepala daerah pada 27-29 Agustus. Kita lihat saja nanti siapa saja yang akan mendaftar ke KPU Kaltim,” ujarnya.
Report : Septian