Hitung Cepat: Lawan Kotak Kosong, Anak Pramono Unggul Pilkada di Kediri
Dalam hitung cepat yang dilaksanakan tim internal Calon Bupati/Wakil Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana atau Dhito dan Dewi Mariya Ulfa, hingga Rabu sore (9/12/2020) perolehan suara mereka dalam Pilkada Kediri 2020 sudah mencapai 590.951 suara. Atau setara 76,58 persen.
Sampai saat ini jumlah suara sah yang telah dihitung sudah mencapai 771.701 suara. Hal itu berdasarkan data yang diakses melalui http://bit.ly/panel_kedirimenang
Seperti diketahui dalam kontestasi demokrasi di Kediri, pasangan Dhito dan Dwi melawan kotak kosong.
Perolehan suara untuk kota kosong mencapai 23,42 persen atau setara dengan angka 180.750 suara.
Optimis Menang
Calon bupati Kediri yang juga merupakan putra Sekretaris Kabinet Pramono Anung itu, dengan tegas mengaku optimis bakal memenangkan gelaran pilkada tersebut.
“Sangat (optimis),” ujar dia saat dikonfirmasi Liputan6.com, Rabu (9/12/2020).
Dhito merupakan calon tunggal dalam gelaran pilkada di Kediri. Ia disanding untuk melawan kotak kosong dalam pencoblosan tersebut. Dhito maju bersama Mariya Ulfa sebagai calon Wakil Bupati Kediri. Pasangan ini mendapat dukungan dari banyak partai, baik partai di parlemen maupun non-parleman.
Secara total di Kabupaten Kediri ada 1.231.512 orang yang terdaftar sebagai daftar pemilih tetap (DPT). Aspirasi mereka disalurkan pada 3.311 TPS yang tersebar di 26 kecamatan.
Pasang Target 85 Persen
Dalam lain kesempatan, Dhito mengaku optimis bisa meraup suara hingga 85 persen dalam pesta demokrasi tersebut.
“Target kemenangan 85 persen. Insyaallah. Karena selama 10 bulan terakhir turun ke masyarakat, euforia masyarakat betul inginkan perubahan artinya perubahan pemimpin baru,” kata Dhito, sapaan akrabnya usai memberikan hak suaranya di TPS 15, Desa Sukorejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, dikutip dari Antara Rabu (9/12/2020).
Calon bupati Kediri yang juga putra Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung itu berharap proses pilkada di Kabupaten Kediri bisa berjalan dengan baik, lancar, tidak ada kegaduhan dan mendapatkan hasil terbaik bagi seluruh masyarakat Kabupaten Kediri.
Ia mengaku lega setelah ikut memberikan hak suaranya di TPS 15 tersebut. Saat ini, ia sudah pasrah dengan hasil yang akan diperolehkan di pilkada ini.
“Sekarang relatif sudah pasrah. Sebelumnya saya lebih banyak berdoa dan sekarang juga berdoa. Cuma sekarang jauh lebih tenang setelah mencoblos (memberikan hak suara),” ujar dia. seperti dilansir liputan6
Dhito tak mau ambil pusing dengan adanya bumbung kosong di Kabupaten Kediri. Hal itu dinilainya sebagai dinamika politik.
“Di saat orang punya pandangan berbeda itu hal yang sangat lumrah dan itu hak setiap warga untuk mempunyai pilihan yang berbeda. Tapi saya yakin masyarakat Kabupaten Kediri akan memilih secara rasional,” kata dia.